Selasa, 05 Januari 2010

PAUS dan SALESIAN DON BOSCO

Salah satu ciri khas gaya hidup Don Bosco adalah devosi kepada Bunda Maria dan Bapa Paus.
Setelah Sakramen Ekaristi dan bunda Maria, Paus sebagai penerus St.Petrus adalah curahan dari cintanya yang sangat kuat. Bukanlah hal yang mudah bagi Don Bosco untuk mendukung Tahta Suci. Paus Pius IX hidup dalam masa-masa sulit gereja, dan Don Bosco ikut mempertahankan kekuasaan, hak-hak dan kewibawaannya. Para musuh gereja tahu hal ini dan tak segan-segan menggambarkan Don Bosco sebagai "Garibaldinya Vatican".

Bagi Don Bosco, salah satu alasan untuk mendirikan Serikat Salesian adalah untuk mendukung kewibawaan Paus. Menjelang kematiannya, Don Bosco berbisik kepada salah seorang muridnya, yaitu Mgr. Cagliero, katanya
"Katakan kepada Bapak Suci, bahwa Salesian akan selalu mendukung kewibawaan Paus dimana pun mereka berada dan dimanapun mereka bekerja."


PAUS PIUS IX
Paus Pius IX lahir pada tanggal 13 Mei 1792
Ia terpilih sebagai Paus pada tanggal 16 Juni 1846 dan meninggal pada tanggal 7 Februari 1878.
Selama masa kepausannya, ia menetapkan dogma "Maria Dikandung Tanpa Noda" pada tanggal 8 December 1854. Ia juga menyelenggarakan Konsili Vatikan Pertama pada tahun 1869 yang menghasilkan ajaran Infalibilitas Kepausan (Paus tidak dapat keliru dalam bidang imam). Ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 3 September 2000.

Audiensi pertama Don Bosco kepada Paus Pius IX terjadi pada tanggal 7 Maret 1854. Pertemuan-pertemuan selanjutnya membuat Don Bosco yakin bahwa sahabat terbaiknya adalah Paus Pius IX. Dan Paus pun menyadari bahwa Don bosco adalah orang yang penuh keajaiban.

Pada tahun 1858, Paus berkata kepada Don Bosco di Roma, ia berkata
"Nanti setelah pastor kembali ke Turin, tulislah semua mimpi dan semua hal yang Pastor ceritakan kepadaku selama ini tanpa terkecuali. Simpan itu semua sebagai warisan untuk Serikat dan anak-anak Pastor".

Pada tahun 1867, Paus berkata lagi kepada Don Bosco untuk hal yang sama, katanya,
"Aku sekarang bukan lagi menasehati atau meminta, tetapi memerintahkan Pastor untuk melaksanakannya!! Hal ini harus diprioritaskan dari hal apapun juga. Lakukan hal ini segera!! Pastor sekarang belum menyadari, betapa bergunanya hal ini bagi anak-anak Pastor nanti".

Lalu Don Bosco pun menulis sendiri konsep pertama Kongregasi Salesian pada bulan Desember 1859 dan Paus sendiri yang memeriksa konsep tersebut. Ketika Paus mengembalikan konsep itu, ia berkata kepada Don Bosco, katanya
"Aku percaya, kongregasi Pastor akan berguna bagi kaum muda".

Ketika Konstitusi Serikat Salesian akhirnya disetujui oleh Roma pada tahun 1869, Don Bosco datang menemui Paus untuk mengucapkan terima kasih.

Paus berkata kepada Don Bosco, katanya
"Pastor, jika engkau ingin minta sesuatu dari saya, mintalah sekarang juga. Sebab saya sudah tua dan bisa meninggal dunia setiap saat. Siapa tahu Paus penggantiku nanti tidak memenuhi permintaan Pastor!". Lalu Don bosco berkata,
"Bapa Suci, tuhan masih mempunyai banyak pekerjaan besar yang dititipkan kepada Bapa Suci untuk Gereja.

"Jangan bicara begitu. Tinggal satu setengah tahun lagi aku akan menyamai masa jabatan Santo Petrus. Tidak ada Paus yang masa jabatannya lebih lama dari santo Petrus".

"Aku yakin, Bapa Suci bukan saja mencapai masa jabatan yang sama dengan Santo Petrus, melainkan akan lebih lama, jauh lebih lama...."

Ketika Don Bosco beraudiensi kepada Bapa Suci, pada tanggal 22 Februari 1875, ia meminta seorang Kardinal untuk menjadi pelindung dalam Serikat Salesian. Paus Pius IX menjawab,
"Selama saya masih hidup, bukan Kardinal, tapi saya sendiri yang akan menjadi pelindung Serikat Salesian!".

Pada tahun 1878, Paus Pius IX meniggal dan sembilan tahun setelah 'ramalan' Don Bosco. Dengan demikian ia menjadi Paus yang paling lama masa kepausannya, yakni 32 tahun!.


PAUS LEO XIII
Paus Leo XIII lahir pada tanggal 2 Maret 1810. Ia menjadi Paus sejak 20 Februari 1878 hingga wafatnya pada tanggal 20 Juli 1903 dalam usia 93 tahun.
Paus Leo XIII adalah Paus yang usia-nya paling tua dan paling lama ketiga, selama 25 tahun memgang tahta kepausan setelah Paus Pius IX, yang selama 32 tahun dan Paus Yohanes Paulus II selama 27 tahun.
Ia pun menjadi Paus terakhir dalam kehidupan don Bosco. Namun demikian, setelah Don bosco meninggal, Para Paus berikutnya tetap mencintai Don Bosco.

Beberapa hari sebelum diadakan Konklaf (Pemilihan Paus Pengganti) setelah Paus Pius IX meninggal, Don Bosco bertemu dengan Kardinal Pecci. Don bosco mencium tangannya dan berkata:
"saya berharap dapat segera mencium kaki Eminence". (eminance adalah sebutan kehormatan bagi Kardinal, dan mencium kaki adalah tanda memberi penghormatan kepada Paus)

"Aku melarangmu untuk berdoa seperti itu."

"Bapa tidak dapt melarang saya untuk meminta kepada Tuhan apa yang saya suka".

"Siapa kamu berani berbicara seperti itu kepada saya".

"Saya Don Bosco".

Seperti yang telah dinubuatkan oleh Don Bosco, Kardinal Pecci terpilih sebagai Bapa Suci menggantikan Paus Pius IX. Ia memilih nama Leo XIII

Pada tanggal 5 April 1880, Paus meminta bantuan Don Bosco untuk meneruskan pembangunan Basilika Hati Kudus di Roma yang terhenti karena kekurangan dana. Don Bosco lalu mencari dana di Perancis dan Spanyol. Sambutan umat di kedua negara itu sangat luar biasa. Umat sperti menyambut kedatangan Paus, padahal Don Bosco hanya seorang Pastor biasa. Akhirnya, Basilika Hati Kudus di Roma dapat diresmikan pada tanggal 14 Mei 1887.

Lalu pada tanggal 16 oktober 1881, beberapa orang salesian muda beraudiensi kepada Bapa Suci. Mendengar kata 'Salesian', Paus Leo XIII langsung berdiri dan berkata,
"Salesian...!!! Bagaimana kabarnya Don Bosco??"

"Ia baik Bapa Suci. Ia kirim salam dan minta berkat"

"Aku memberkatinya dengan sepenuh hati. Dimana Don Bosco sekarang??"

"Ia sedang di Perancis untuk menggalng dana".

"Oh ya.. Don Bosco orang kudus!!"

Lalu Kardinal Bilio yang sedang berdiri di samping para Salesian berkata,
"Kalian dengar itu?? Don Bosco adalah orang kudus!! Paus yang berkata demikian dan Paus tidak pernah keliru. Jadi, Don Bosco adalah orang kudus. Tidak ada orang yang dikanonisasiketika masih hidup, namun Don Bosco sudah menjadi kudus. Ceritakan ini kepada Don Bosco!!"
Lalu Paus Leo XIII berkata kembali sambil tersenyum:
"Ya, itu betul sekali. Don Bosco adalah orang kudus!!"

Dalam sebuah audiensi dengan Paus Leo XIII pada tahun 1884, Don Bosco menjelaskan tentang maksudnya mendirikan Salesian Koperator. Bapa Suci bereaksi dengan antusias:
"Aku adalah Salesian Koperator yang pertama, dan aku pun seorang operator. Aku ingin bekerja untuk Salesian".
Akhirnya Paus berkata:
"Don Bosco, I Love You, Yes, I Love You, I Love You..!!"


PAUS PIUS X
Lahir pada tanggal 2 Juni 1835. Ia diangkat sebagai Paus pada tanggal 4 Agustus 1903 dan meninggal pada tanggal 20 Agustus 1914.
Pada tanggal 15 Agustus 1875, ketika ia masih menjadi pastor muda dengan nama Yosep Melchior Sarto, ia pernah bertemu dengan don Bosco di Turin.
Paus Pius X sangat mendukung kelompok Salesian Koperator dan ia menjadi Salesian Koperator pertama yang dinyatakan santo.

Ketika ia masih menjadi Kardinal pada tahun 1896, ia pernah menyurati Don Rua untuk menerbitkan riwayat hidup Don Bosco secepatnya. Lalu dua tahun kemudian, volume pertama buku Memorie Biografiche di Don Giovanni Bosco terbit. Dalam tahun-tahun berikutnya, delapan belas volume terbit. Volume XIV terbit pada bulan Januari 1939 dan buku Index untuk 19 volume tersebut diterbitkan pada tahun 1948.

Pada tanggal 23 Juli 1907, ia menyatakan Don Bosco sebagai "Yang Berbahagia" (Venerable). Pada tanggal 10 Februari 1914, ia pun memberi persetujuan proses beatifikasi Dominikus Savio.


PAUS BENEDIKTUS XV


Paus Benediktus XV lahir pada tanggal 21 November 1854. Ia diangkat sebagai Paus pada tanggal 3 September 1914 dan wafat pada tanggal 22 Januari 1922.

Dalam masa Perang Dunia I, pada tanggal 6 Desember 1915, ia melantik Uskup Yohanes cagliero SDB sebagai Kardinal Salesian pertama.




Yohanes Cagliero (1838 - 1926) adalah salah satu dari 10 misionaris Salesian pertama yang pergi ke Amerika Selatan pada tahun 1875 dan mendirikan lima rumah Komunitas salesian di Uruguay dan argentina.

Kardinal Yohanes Cagliero SDB termasuk dalam Panitia Konklaf pada tahun 1922 yang akhirnya memilih Paus Pius XI



PAUS PIUS
Paus Pius XI lahir pada tanggal 31 Mei 1857. Masa kepausannya berlangsung sejak tanggal 6 Februari 1922 hingga wafatnya pada tanggal 10 Februari 1939.
Dalam masa kepausannya, ia menandatangani Perjanjian Lateran pada tanggal 07 Juni 1929, yang menetapkan Vatican sebagai Negara yang berdaulat sendiri.

Pada bulan Oktober tahun 1883, sebagai pastor muda dengan nama Pastor Achille ratti, ia mengunjungi Don Bosco dan tinggal selama dua hari di Oratorinya. Begitu berkesannya kenjungan itu, sehingga selalu menjadi bahan pembicaraannya dimana saja.

Paus Pius XI pada tahun 1929 mengumumkan Don Bosco sebagai Beato. Menurut Paus, setiap peristiwa dalam kehidupan Don Bosco adalah keajaiban. Lima tahun kemudian, pada Hari raya Paskah, tanggal 1 april 1934, ia menyatakan Don bosco sebagai santo Orang Kudus.

Pada tanggal 9 Juli 1933, ia mengangkat Dominikus Savio sebagai "Yang Berbahagia" (Venerable). Tiga tahun kemudian, pada tanggal 9 Mei 1936, paus menyatakan Maria Mazzarello sebagai "Yang BErbahagia" (Venerable) dan pada tanggal 20 November 1938, Paus mengangkat Maria Mazzarello sebagai Beata. Tak heran bila ia disebut sebagai "Paus-nya Don Bosco".


PAUS PIUS XII
Paus Pius XII lahir pada tanggal 2 Maret 1876. Ia dipilih sebagai Paus pada tanggal 2 Maret 1939 dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 1958.
Pada tanggal 1 November 1950, ia menyatakan Dogma "Maria Diangkat ke Surga". Ia juga yang menetapkan aturan puasa satu jam sebelum komuni.

Sebelum diangkat menjadi Paus, ia adalah Kardinal pelindung Serikat Salesian untuk kurun waktu 1935 hingga 1939.
Dalam masa kepausannya, ia mengkanonisasi St.Maria Mazzarello pada tanggal 24 Juni 1951 dan St. Dominikus Savio pada tanggal 12 Juni 1954. Ia pun memberi gelar kepada don Bosco sebagai pelindung Editor Katolik pada tanggal 24 Mei 1946.
Ia juga menyetujui dimulainya proses beatifikasi Michael Rua pada tanggal 26 Juni 1953 dan Zeffirino NamuncurĂ¡ pada tanggal 10 Desember 1956.


PAUS YOHANES XXIII

Paus Yohanes XXIII lahir pada tanggal 25 November 1881. Ia terpilih sebagai Paus pada tanggal 28 Oktober 1958 pada usia 77 tahun. Meskipun sudah berusia lanjut, kepemimpinan Paus Yohanes XXIII banyak mengejutkan Gereja Katolik.
Paus menyelenggarakan Konsili Vatikan II yang menghasilkan reformasi doktrin-doktrin gereja Katolik dan ditingkatkannya rekonsiliasi antar umat beragama. Suatu hal yang pada waktu itu tidak terbayangkan muncul dari kekuasaan tertinggi Tahta Suci. Ia meninggal pada tanggal 3 Juni 1963. Ia dibeatifikasi pada tanggal 3 September 2000 bersama dengan Paus Pius IX. Hari pestanya adalah pada tanggal 11 Oktober. Pada tanggal itu dipilih untuk menghormatinya yang membuka Konsili Vatikan II.

Menurut penuturannya, ketika masih remaja ia sering membaca "Bacaan Katolik", yaitu buletin yang diterbitkan oleh Don Bosco. Ia juga menceritakan bahwa ia mengetahui kematian Don Bosco dari Salesian Bulletin yang selalu dikirim kerumahnya. Ia pun ingat bahwa ia memasang gambar "Maria Penolong Umat Kristiani" di dinding kamar tidurnya yang ia dapatkan dari salesian bulletin.

PAUS PAULUS VI

Paus Paulus VI lahir pada tanggal 25 September 1897. Sebagai Pastor dan Uskup MIlan, ia pecinta dan pendukung karya-karya Salesian yang ditujukan bagi kaum muda yang miskin.
Ia diangkat sebagai Paus pada tanggal 21 Juni 1963 dan melanjutkan sidang Konsili Vatikan II yang dibuka oleh Paus Yohanes XXIII.
Paus Paulus VI adalah Paus pertama yang berkunjung ke Asia, yakni ke India, Filipina, dan Indonesia pada tahun 1970. Paus Paulus VI meninggal pada tanggal 6 Agustus 1978.

Pada tahun 1972, Paus Paulus VI membeatifikasi Michael Rua penerus kedua Don Bosco. Dalam sambutannya, ia mengatakan,
"Keluarga Salesian beruntung mempunyai Don Rua sebagai penerus "asli" Don Bosco. Ia mengubah mata air menjadi sebuah sungai" Memang demikian, dalam perjalanannya ke Eropa dan Timur Tengah , dalam sambutannya, Don Rua selalu berpedoman kepada pendiri Serikat Salesian:
"Don Bosco mengatakan... Don Bosco menginginkan... Don Bosco melakukan..."

Dan pada tahun 1976 ia mendeklarasikan Uskup Louis Versiglia dan Imam callistus Caravario sebagai martir.


PAUS YOHANES PAULUS II

Paus Yohanes Paulus II lahir pada tanggal 18 May 1920. Ia diangkat sebagai Paus pada tanggal 16 Oktober 1978 hingga wafatnya pada tanggal 2 April 2005 dalam usia 84 tahun.
Masa kepausannya selama 27 thaun membuatnya ia menjadi Paus yang terlama kedua setelah Paus Pius IX. Ia melakukan kunjungan ke 129 negara termasuk ke Indonesia pada tahun 1989. Setelah berkunjung ke Indonesia, ia berkata:
"Tidak ada negara yang begitu toleran seperti Indonesia di muka bumi ini". Pada bulan Oktober 2002, Paus menambahkan Peristiwa Cahaya dalam Doa Rosario. Karismanya sangat menonjol.Selama masa kepausannya ia membeatifikasi sebanyak 1340 orang dan mengkanonisasi sebanyak 483 orang.

dalam peringatan 100 tahun meninggalnya Don Bosco pada tahun 1988, ia berziarah khusus ke tempat-tempat kelahiran dan masa kecil Yohanes Bosco dengan mengunjungi Becci, Chieri, dan Valdocco.Paus berkata:
"Tahun-tahun yang paling menentukan jalan hidupku, aku lalui di Paroki Salesian, Paroki St.Stanislaus Kostka di Krakow, Polandia. Hidup saya bertumbuh dalam suasana Salesia... Sekarang disini, tempat dimana Salesian lahir, saya dapat mengenang pengalaman saya bertemu dengan para Salesian, dengan Don Bosco."
Dalam ziarah tersebut, pada tanggal 3 September 1988, Paus Yohanes Paulus ke II membeatifikasi Laura Vicuna.

Sekilas Tentang Kehidupan Laura
Laura Carmen Vicuna lahir pada tanggal 5 April 1891 di Santiago do Chile. Ibunya bernama Mercedes del Pino dan ayahnya bernama Joseph Dominicus Vicuna. Adik Laura, Julia Amanda, lahir pada tahun 1893. Setelah dua bulan kelahiran Amanda, ayahnya meninggal dunia karena sakit.Karena kehidupan yang sulit, maka ibunya pindah ke Junin dos Andes, Argentina. Di sana ibunya menemukan pekerjaan dan tinggal di tanah perkebunan Quilquihue - bersama dengan seorang laki-laki kaya pemilik perkebunan yang bernama Manuel Mora. Karena ingin anaknya mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang baik maka ibu Mercedes memasukkan kedua putrinya ke asrama milik para suster-suster Konggregasi Putri-Putri Maria Penolong. Kehidupan para suster dan cintanya yang besar kepada Yesus membuat Laura ingin juga mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan sebagai seorang suster. Laura adalah seorang anak gadis yang saleh, baik hati, ceria, sabar dan perhatian. Oleh karena itu ia disayangi oleh para suster dan teman-temannya. Dan senyum selalu menghiasi wajahnya walaupun ia mempunyai masalah mengenai kehidupan ibunya yang tidak seturut dengan ajaran Kristiani. Ibunya hidup bersama dengan Manuel Mora dan Laura menyaksikan perlakuan Manuel Mora yang kejam terhadap ibunya. Bahkan Manuel Mora juga membujuk Laura untuk berbuat dosa. Dan walau Laura baru berusia sekitar 12 tahun, ia teguh pada pendiriannya dan semua ini karena iman dan cintanya pada Tuhan Yesus. Dan berkat pertolongan Bunda Maria, ia berhasil lolos dari keinginan jahat Manuel Mora. Ia bersedih karenanya dan hal ini juga membuat ia sangat menderita. Sampai akhirnya ia jatuh sakit, lalu berdoa dan memohon kepada Tuhan Yesus untuk menukar hidupnya dengan pertobatan ibunya. Ini dilakukannya pada tahun 1902, tepatnya dua minggu setelah Paskah. Karena doanya yang tulus dan penuh cinta maka Tuhan Yesus mengabulkan doanya. Laura berpulang ke rumah Bapa pada tanggal 22 Januari 1904 di Junin de Los Andes. Saat meninggal (karena sakit parah), Laura baru saja berusia 12 tahun 9 bulan lewat 17 hari. Pada misa pemakaman tanggal 23 Januari keesokan harinya, ibu Mercedes (ibunya Laura) benar-benar bertobat. Ia menerima sakramen-sakramen kudus di depan seluruh penduduk desa. Pada tahun 1986, Gereja mengakui nilai-nilai kebijakan yang dimiliki oleh Laura dan mengangkatnya sebagai Venerable (Yang Dimuliakan). Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 3 September, Laura Vicuna diangkat sebagai Beata (Yang Terberkati) oleh Paus Yohanes Paulus II. Pengangkatan ini diumumkan langsung di depan kerumunan kaum muda yang tak terhitung banyaknya, di Colle Don Bosco, dekat Turin – Italia. Para orang muda itu bersuka cita. Mereka sekarang bagai memiliki sahabat sejati yang akan membantu mereka melewati kehidupan ini. Teman-teman, Laura Vicuna adalah temanmu juga! Dalam keluarga Salesian sendiri, khususnya Suster-Suster FMA, Laura Vicuna dijadikan sebagai teladan dan model bagi anak-anak putri asuhan para suster, baik yang di sekolah maupun di asrama.

Pada tanggal 24 Januari 1989, Paus Yohanes Paulus II memberi gelar kepada Don Bosco sebagai "Bapa dan Guru Kaum Muda".
Ia juga memberi gelar Don Bosco sebagai pelindung para pesulap Katolik. Ini mengingat bahwa Don Bosco ketika masih muda suka bermain sulap untuk membuat kaum muda berkumpul.

Paus Yohanes Paulus II juga membeatifikasi dan mengkanonisasi beberapa Keluarga Salesian, seperti:
- 29 April 1990: Beatifikasi Philip Rinaldi

- 5 November 1994: Beatifikasi Sr. Madeline C. Morano, FMA

- 13 Juni 1999: Paus membeatifikasi sekitar 108 Martir di Warsawa, Polandia, termasuk Pastor Joseph Kowalski SDB dan 5 anggota Oratori Salesian di Ponza.

- 1 Oktober 2000: Kanonisasi Louis Versiglia dan Callistus caravario.

- 14 April 2002: Paus memberi gelar "Yang Terbekati" (Blessed) kepada Br. Artemide Zatti, Fr. Louis Variara dan Sr. Maria Romero Meneses.


St. Louis Versigilia "Gembala Yang Baik Selalu Memberikan Hidupnya Bagi Kawanan Dombanya"
Luigi Versiglia lahir pada tanggal 5 Juni 1873 di Oliva Gessi (Pavia, Italia). Ia masuk ke dalam oratory ketika ia berumur 12 tahun dan akhirnya menjadi seorang Pastor Salesian. Setelah ordinasinya pada tahun 1895, ia menghabiskan 10 tahun sebagai kepala novisiat di Genzano di Roma. Pada tahun 1906, ia memimpin ekspedisi misionaris Salesian yang pertama ke Cina. Kemudian ia menetap di Macau dan memulai misi di Shiu Chow. Ia menjadi uskup pertama di sana pada tanggal 22 April 1920. Ia adalah seorang pria yang bijaksana dan tidak pernah merasa lelah dalam rutinitasnya, seorang gembala yang baik yang menyerahkan seluruh hidupnya bagi domba-dombanya. Ia mendirikan seminari, rumah yatim piatu dan rumah untuk orang-orang tua. Ia berperan sebagai seorang bapak daripada seorang penguasa. Ia memimpin dengan cara memberikan contoh bagaimana ia bekerja keras dan melakukan segala sesuatu dengan dasar cinta kasih. Ia tidak pernah meminta seseorang untuk mengerjakan sesuatu tanpa melihat terlebih dahulu apa yang orang tersebut mampu kerjakan. Pada tanggal 25 Februari 1930, ia bersama Don Caravario serta lima orang lainnya, yang semuanya anak muda, berada dalam suatu perjalanan mengunjungi sebuah komunitas kecil di Lin Chow (Li Tai Tseu). Dalam perjalanan tersebut, mereka dihadang oleh sekelompok orang yang bersenjata yang meminta uang 500 dollar tunai saat itu juga. Sekelompok orang tersebut berusaha untuk merebut para wanita muda. Don Versiglia dan Don Caravario dihantam dengan pangkal senjata dan mereka terjatuh ke kapal tidak sadarkan diri. Mereka diikat, diperiksa, dan disiksa. Tidak ada lagi yang dapat mereka lakukan untuk melindungi para wanita muda tersebut. "Kami akan menghancurkan semua kepercayaan," teriak salah satu dari orang-orang bersenjata tersebut. "Kalau kami menang, tak akan ada lagi perempuan di Cina yang akan dibaptis." Kemudian para misionaris itu diseret ke sebuah tempat tak seberapa jauh dari tempat itu. Uskup Versiglia sudah tahu sekiranya apa yang akan terjadi, maka ia mengatakan, "Aku sudah tua, bunuhlah aku jika kau mau, tapi jangan bunuh pemuda ini, ia masih terlalu muda," (Fr. Caravario saat itu berumur 27 tahun). "Tidak," jawab mereka, "Semua setan-setan asing harus mati." Dan para misionaris tersebut hanya berdoa dalam keheningan. Don Versiglia dan Don Caravario dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 1 Oktober 2000, dan perayaannya dirayakan setiap tanggal 13 November.


PAUS BENEDIKTUS XVI

Paus Benediktus XVI, lahir pada tanggal 16 April 1927. Ia dilnatik sebagai Paus pada tanggal 24 April 2005. Dia adalah Paus tertua, berumur 78 tahun, yang dilantik dalam 275 tahun terakhir sejak Paus Klemes XII (yang terpilih pada tahun 1730 pada umur 3 bulan lebih tua dari Ratzinger). Pada tanggal 25 November 2006, ia mengangkat Mama Margareta sebagai Venerable atau "Yang Berbahagia". Kata Paus tentang Mama Margareta:
"Kekudusannya tidak diragukan lagi!!" Paus Benediktus XVI mengangkat Sekretarisnya seorang Salesian, yakni Kardinal Tarcisio Bertone SDB. Sekarang Kardinal Bertone adalah orang yang paling berpengaruh di Vatican setelah Paus.











Diambil dari Majalah SALINDO edisi 25 Maret 2009
http://www.st-yohanesbosco.org/bosconian-detail.php?id=200&sub_id=31

1 komentar:

  1. foto2nya harus lebih banyak lagi tuh...biar pada tau ttg kegiatan para salesian indonesia...xixixi

    BalasHapus